William Hakim yang dikenal Karla adalah sesederhana teman baik yang ia temui setiap hari, sahabat dengan kesetiaan tanpa pamrih, dan remaja dengan mimpi serta rahasia-rahasianya yang khas. Selama tahun-tahun masa muda mereka yang penuh cerita, Will si jenius Fisika seakan memiliki segala hal, dan mampu menghadapi apa pun. Ia pasti bagai pendulum, benderang seperti matahari, dan senantiasa ada laksana Polaris di utara Bumi.
Lalu, musim El Nino tiba, dan Will menghilang.
Musim demi musim berikutnya yang dilewati Karla tanpanya kian lama kian menjadikan sosok William Hakim sebuah enigma belaka. Ia semakin terasa nyata dan tidak, kenangan tentangnya bagai pengkhianatan, dan Karla kian tak memercayai apa pun.
Hingga suatu hari tiba, dan Karla mendapat kesempatan untuk menemuinya lagi. Pada hari itu, ia juga dihadapkan pada dua pilihan: untuk pergi dan melunaskan segenap dendam, atau kembali kepada Will dan memaafkan.
Lalu, musim El Nino tiba, dan Will menghilang.
Musim demi musim berikutnya yang dilewati Karla tanpanya kian lama kian menjadikan sosok William Hakim sebuah enigma belaka. Ia semakin terasa nyata dan tidak, kenangan tentangnya bagai pengkhianatan, dan Karla kian tak memercayai apa pun.
Hingga suatu hari tiba, dan Karla mendapat kesempatan untuk menemuinya lagi. Pada hari itu, ia juga dihadapkan pada dua pilihan: untuk pergi dan melunaskan segenap dendam, atau kembali kepada Will dan memaafkan.
Forgiven, Morra Quatro
Bookslife, 246 halaman
* * *
Forgiven memiliki Will sebagai tokoh sentral meski sudut pandang cerita berasal dari Karla. Will merupakan tokoh kunci yang menggerakkan plot dari novel ini. Will yang bukan juara kelas tapi penggemar fisika, Will yang selalu ada untuk Karla, dan Will yang selalu terasa jauh karena nggak ada seorang pun yang tahu apa yang ada di benaknya.
Gue udah pernah baca Forgiven yang mana saat itu diterbitkan oleh Gagas Media. Bahkan, novelnya masih ada di rak. Lalu, beberapa tahun kemudian, alias sekarang, Morra Quatro membuka pre-order untuk sekuel Forgiven berjudul Break Even, sekaligus cetak ulang Forgiven itu sendiri—dan kali ini menerbitkan secara indie.
Bagi beberapa pembaca Forgiven, sosok Will akan terus terkenang. Buat gue yang memberikan rating tiga bintang (yang tentu dalam artian “suka” seperti definisi di Goodreads) buat novel ini pun masih ingat sosok Will. Dan, tentu penasaran akan kelanjutan kisah Will—dan tentu aja Karla.
Gue pun membaca ulang novel ini dengan versi cetakan baru. Beberapa poin singkat tentang Forgiven: