Alejandro, terobsesi dengan benda-benda angkasa dan bertekad menang olimpiade astronomi. Tapi, bagaimana dia bisa menang kalau pelajaran matematika justru membuatnya merana? Asterion, vokalis band yang selalu cerah ceria dan tidak pernah menangis. Tak ada yang tahu dia menyembunyikan banyak rahasia di balik suara merdunya. Angkara, senang menghabiskan waktu untuk merenung dan menulis puisi tentang bintang-bintang. Tapi, seluruh dunia ingin dia mengubah gaya menulisnya. Ketiga orang yang sangat berbeda ini dipersatukan oleh kelompok belajar yang dipilih sesuai urutan absensi kelas. Meski awalnya canggung, ketiganya menemukan diri mereka mengorbit satu sama lain. Namun, ketika perasaan saling suka melesat bagai meteor, ditambah keresahan atas identitas diri, akankah orbit mereka terus berputar atau malah hancur lebur?
Orbit Tiga Mimpi, Miranda Malonka
Gramedia Pustaka Utama, 380 halaman
ISBN 9786020332048
* * * *
Orbit Tiga Mimpi menceritakan tentang tiga siswa SMA yang memiliki tiga impian berbeda. Ale menyukai astronomi tapi tidak mahir dalam berhitung. Berkali-kali cowok itu memungkiri bahwa dia lebih ahli dalam biologi padahal dia begitu mencintai pelajaran itu. Aster si supel menyukai aliran musik band miliknya dan selalu membantah bahwa range vocal dan karakter suaranya tidak cocok untuk band tersebut. Kara selalu menyukai puisi dan fiksi, juga memiliki kecintaan akan astronomi. Sinopsis di kover belakang buku sudah dengan tepat menggambarkan isi dari novel bergenre young adult ini. Jadi, mungkin para pembaca sudah tahu akan ke mana arah cerita ini menuju.
Miranda Malonka menjadi salah satu novelis yang saya tunggu-tunggu karyanya. Apalagi saat sang editor bilang tahun ini dia akan menerbitkan novel lagi, saya makin penasaran. Dan terbayar lunas saat membacanya!
Miranda Malonka menjadi salah satu novelis yang saya tunggu-tunggu karyanya. Apalagi saat sang editor bilang tahun ini dia akan menerbitkan novel lagi, saya makin penasaran. Dan terbayar lunas saat membacanya!