Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.
Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.
Namaku Raib. Dan aku bisa menghilang.
Bumi, Tere Liye
Gramedia Pustaka Utama, 440 halaman
ISBN 13 9786020332956
* * *
Sebenarnya novel Bumi udah gue baca sebelumnya. Pertama, saat booming dengan kover warna biru mirip tangan. Dan gue udah suka banget sama ceritanya. Kedua, saat Matahari terbit dengan niatan biar langsung aja gitu bacanya, daripada nunggu-nunggu. Lalu yang ketiga adalah sekarang, yang mana bukunya ternyata bukan trilogi ataupun tetralogi, melainkan... YHA KALIAN TAHU JAWABANNYA.
Ada yang menarik dari Bumi.
Pertama, yang menulis adalah Tere Liye.
Kedua, genrenya FANTASI.
Hal kedua, sebenernya agak berisiko nggak sih? Karena gue kayaknya nggak pernah nemuin novel fantasi lokal yang world building-nya enak. (Atau sebenarnya ada, tapi yang gue baca nggak banyak karena gue memang nggak terlalu suka genre fantasi. Tapi ya kalo Seri Harry Potter adalah perkecualian ya! Atau macam dystopian. Ah, setop. Makin melantur.)
Dan gue pun akhirnya membeli Bumi (saat itu) lalu lekas membacanya. Meski sangsi dengan tema fantasi lokal, gue yakin Tere Liye bakalan lihai.
Dan...