Lina Budiawan baru saja lulus SMA dan dihadapkan pada
kenyataan bahwa dia harus masuk ke fakultas yang tidak sesuai dengan minatnya
karena orangtuanya menganggap jurusan itu memiliki masa depan yang cerah
dibandingkan passion-nya, menulis.
Namun, Lina tetap tidak rela melepaskan genggaman pada
mimpinya. Ketika dia dikelilingi orang-orang yang terus- menerus bicara
mengenai bidang yang tidak sedikit pun Lina minati, justru semakin erat dia
mencengkeram obsesi menulisnya. Meski harus mengesampingkan keluarganya.
Hingga liburan selama seminggu di Hong Kong menguak semua
rahasia dan cerita lama yang tidak pernah Lina ketahui tentang sejarah
keluarganya. Lina pun harus berpikir ulang. Menjadi idealis atau realistis?
A Week
Long Journey, Altami N.D.
Gramedia
Pustaka Utama
***
Seperti
judulnya, A Week Long Journey
merupakan novel yang mengisahkan perjalanan Lina—yang biasa dipanggil Ling-Ling—di
Cina. Perjalanan tersebut merupakan “hadiah” orangtua Lina karena ia lolos
SNMPTN Undangan Jurusan Pertenakan IPB. Namun, sebenarnya Lina tidak suka
dengan jurusan itu. Ia memilihnya karena orangtua yang merupakan salah satu
peternak sukses. Lina memiliki passion
dalam menulis, dan ia ingin kuliah jurusan sastra!
Ah,
saya menikmati kisah Lina. Dengan desain sampul yang oke banget, saya kira ini
adalah label Young Adult pertama dari GPU yang benar-benar saya nikmati. Dari
konflik dan gaya bahasa Altami, rasanya pas. Meskipun demikian, saya memang
cukup terganggu dengan banyaknya typo,
nyaris di tiap halaman! Usut punya usut, ternyata ada masalah saat “membungkus”
naskah ini karena ketika tahap setter
sudah diperbaiki typo-nya. Pokoknya,
jika cetak ulang, harus bersih ya.
Lanjut
ke novel, saya suka karakter Lina. Ya, saya jarang menyukai tokoh utama novel
lokal, karena biasanya lebih menarik figurannya! Tapi tidak di novel ini. Saya
suka karakter Lina yang tangguh, Lina yang berani. Juga chemistry antara Lina dan Chen Zang alias Candra. Juga karakter dynamic demon-nya.
Di
novel ini, kita akan diajak Altami memahami seluk-beluk dunia peternakan, juga
tempat-tempat di negeri Cina. Yang saya suka, Altami tidak terlalu mengekspos setting dengan berlebihan.
Untuk
konflik utama, sebenarnya terletak pada kisah Lina dan pergolakan batinnya soal
jurusan, tapi juga dibumbui oleh Dewi dan Rita yang dari awal perjalanan ke
Cina justru menolak mentah-mentah eksistensi Lina. Ada apa dengan mereka?
Karena sikap mereka tanpa alasan. Dan pada akhirnya Lina tahu alasan mereka berbuat
demikian. Tapi meski begitu, penyelesaian konflik antara Lina-Dewi dan Rita
terlalu cepat. Meski begitu, tetap saja saya menyukai alur ceritanya. Di sini
juga disisipi adegan romance Lina dan
Chen Zhang, walau tidak menjadi sorotan utama. Dan justru itu yang saya suka.
Banyak
adegan-adegan yang mengharukan, apalagi sama papanya Lina menceritakan
alasannya beternak, mengorbankan mimpinya. Juga saat Lina bertemu keluarganya
di Hong Kong! J
Anyway, it’s a good Young Adult novel. Ditunggu
novel selanjutnya, Altami!
3.5 of 5 stars!